Futurum: Berbicara tentang Masa Depan

Apa tujuanmu bersekolah? Kebanyakan anak akan menjawab, “Biar jadi orang pintar.” Apabila sudah pintar, lantas mau apa?

Banyak jawaban yang bisa diberikan. Kita tidak akan membahas tentang cita-cita, tetapi tentang mengatakan hal yang akan terjadi. Dalam bahasa Indonesia, kita dapat dengan mudah menambahkan kata “akan” untuk menyatakan hal yang (mungkin) akan terjadi. Dalam bahasa Inggris, kita juga dapat menambahkan modal “will” sebelum kata kerja untuk menyatakan hal yang (mungkin) akan terjadi. Dalam bahasa Latin pun bisa demikian. Hanya saja, dalam bahasa Latin tidak mengenal modal. Dengan keistimewaannya, Bahasa Latin menggunakan perubahan akhiran.

Sebagai awalan, marilah kita ingat kembali tentang Verbum copulativum atau “auxiliary word dalam bahasa Latin”. Untukmu yang lupa atau baru kali ini mengunjungi blog ini, silakan klik ini atau scan qr code ini.
qr code: verbum copulativum
Verbum copulativum memiliki bentuk infinitivus sebagai esse. Berikut ini adalah perubahan untuk verbum copulativum.

Præsens Futurum
Aku Sum Ero
Kamu Es Eris
Dia Est Erit
Kami Sumus Erimus
Kamu sekalian Estis Eritis
Mereka Sunt Erunt

Kita ingat, bahwa dalam verbum copulativum juga terdapat kata yang sifatnya memerintahkan, yaitu kata esto dan estote. Mereka tidak memiliki bentuk futurum. Mengapa? Sebab biasanya, seseorang yang memerintahkan sesuatu tidak ditunda hingga nanti atau besok, pasti sekarang. Cukup masuk akal, kan?

Contoh kalimat: Lætus ero. (aku akan gembira)

Nantikan post berikutnya untuk bentuk futurum pada coniugatio lain.

2 tanggapan untuk “Futurum: Berbicara tentang Masa Depan”

  1. Lho, jadi ibarat bahasa Inggris, beda ‘tenses’ berubah pula sebutan untuk subjeknya ya? Ampunilah aku DJ.. (judul sebuah lagu) 🙂

    BTW, kalau tak salah baru sekali ini saya nemu blog pelajaran bahasa Latin untuk orang Indonesia. Salut 🍸

    Suka

    1. Yah…, sambil mengisi waktu luang. Sambil berbagi. Sayangnya saya masih kesulitan untuk membagi waktu.
      Ya begitulah. Bahasa Latin merupakan bahasa infleksi, jadi kita bisa tahu subjeknya lewat kata kerjanya, meski tidak ditulis. Contoh bahasa infleksi lain: Bahasa Italia, Perancis dan Spanyol.

      Suka

Tinggalkan komentar